Book Appointment Now

Contoh soal matematika kelas 6 sd semester 1 bab 1
Menguasai Bilangan Cacah: Panduan Lengkap Contoh Soal Matematika Kelas 6 SD Semester 1 Bab 1
Matematika, seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang menantang, sesungguhnya adalah sebuah bahasa universal yang membantu kita memahami dunia di sekitar kita. Di jenjang Sekolah Dasar (SD), fondasi matematika dibangun dengan kokoh melalui berbagai konsep, dan di kelas 6 SD semester 1, salah satu bab fundamental yang menjadi fokus utama adalah Bilangan Cacah. Bab ini menjadi gerbang penting untuk memahami operasi hitung yang lebih kompleks di jenjang selanjutnya.
Artikel ini hadir untuk membantu siswa kelas 6 SD, orang tua, dan guru dalam menguasai bab Bilangan Cacah. Kita akan membahas berbagai jenis soal, mulai dari yang paling dasar hingga yang memerlukan pemikiran lebih mendalam, lengkap dengan penjelasan langkah demi langkah. Dengan pemahaman yang kuat tentang bilangan cacah, siswa akan lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai permasalahan matematika.

Apa Itu Bilangan Cacah?
Sebelum menyelami contoh soal, mari kita segarkan kembali ingatan kita tentang apa itu bilangan cacah. Bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang terdiri dari bilangan asli ditambah dengan angka nol. Dengan kata lain, bilangan cacah adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, … dan seterusnya, tanpa batas. Bilangan cacah adalah dasar dari banyak konsep matematika, termasuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Jenis-Jenis Soal dalam Bab Bilangan Cacah
Bab Bilangan Cacah di kelas 6 SD semester 1 biasanya mencakup beberapa sub-topik penting, antara lain:
- Operasi Hitung Bilangan Cacah: Meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah.
- Operasi Hitung Campuran: Menggabungkan beberapa operasi hitung dalam satu soal, dengan memperhatikan urutan operasi (prioritas).
- Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Cacah: Memahami sifat komutatif (pertukaran), asosiatif (pengelompokan), dan distributif (penyebaran).
- Faktor dan Kelipatan Bilangan: Mengenal konsep faktor (pembagi) dan kelipatan suatu bilangan.
- Bilangan Prima: Memahami definisi bilangan prima dan cara mengidentifikasinya.
- Pecahan dan Desimal Sederhana (Pengantar): Kadang-kadang, pengenalan awal tentang pecahan dan desimal yang berhubungan dengan bilangan cacah juga disertakan.
Mari kita bahas contoh soal untuk masing-masing jenis ini.
Contoh Soal dan Pembahasan Mendalam
1. Operasi Hitung Bilangan Cacah
Soal-soal dalam kategori ini menguji pemahaman dasar siswa tentang cara melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Contoh Soal 1.1 (Penjumlahan):
Seorang pedagang memiliki persediaan 5.475 kg beras. Kemudian, ia membeli lagi sebanyak 2.830 kg beras. Berapa total persediaan beras pedagang tersebut sekarang?
Pembahasan:
Untuk mencari total persediaan beras, kita perlu menjumlahkan persediaan awal dengan beras yang baru dibeli.
- Persediaan awal: 5.475 kg
- Beras yang dibeli: 2.830 kg
Penjumlahan:
5475
+ 2830
-------
8305
Jadi, total persediaan beras pedagang tersebut sekarang adalah 8.305 kg.
Contoh Soal 1.2 (Pengurangan):
Di sebuah toko buku, terdapat 1.500 eksemplar novel. Sebanyak 675 eksemplar novel terjual dalam seminggu. Berapa sisa novel di toko tersebut?
Pembahasan:
Untuk mengetahui sisa novel, kita perlu mengurangkan jumlah novel yang terjual dari jumlah novel awal.
- Jumlah novel awal: 1.500 eksemplar
- Jumlah novel terjual: 675 eksemplar
Pengurangan:
1500
- 675
-------
825
Jadi, sisa novel di toko tersebut adalah 825 eksemplar.
Contoh Soal 1.3 (Perkalian):
Sebuah pabrik mencetak 1.250 lembar kartu nama setiap jam. Jika pabrik tersebut beroperasi selama 8 jam, berapa total kartu nama yang dicetak?
Pembahasan:
Untuk mencari total kartu nama, kita kalikan jumlah kartu nama per jam dengan jumlah jam operasional.
- Jumlah kartu nama per jam: 1.250 lembar
- Jumlah jam operasional: 8 jam
Perkalian:
1250
x 8
-------
10000
Jadi, total kartu nama yang dicetak adalah 10.000 lembar.
Contoh Soal 1.4 (Pembagian):
Pak Budi memiliki 3.600 buah mangga yang akan dibagikan kepada 12 tetangganya secara merata. Berapa buah mangga yang diterima oleh setiap tetangga?
Pembahasan:
Untuk membagi mangga secara merata, kita perlu melakukan operasi pembagian.
- Total mangga: 3.600 buah
- Jumlah tetangga: 12 orang
Pembagian:
3.600 ÷ 12
Kita bisa memecahnya: 36 ÷ 12 = 3. Karena ada dua angka nol di 3.600, maka hasilnya adalah 300.
Jadi, setiap tetangga menerima 300 buah mangga.
2. Operasi Hitung Campuran
Soal-soal ini melibatkan lebih dari satu operasi hitung dan memerlukan pemahaman tentang urutan operasi (kurung, perkalian/pembagian, penjumlahan/pengurangan). Ingat aturan "KuPaKaBaTaKu": Kurung, Pangkat (tidak ada di kelas 6 SD bab ini), Kali/Bagi (dari kiri ke kanan), Tambah/Kurang (dari kiri ke kanan).
Contoh Soal 2.1:
Hitunglah hasil dari 150 + (45 × 6) – 75.
Pembahasan:
Langkah 1: Kerjakan operasi dalam kurung.
45 × 6 = 270
Soal menjadi: 150 + 270 – 75
Langkah 2: Lakukan penjumlahan dan pengurangan dari kiri ke kanan.
150 + 270 = 420
Soal menjadi: 420 – 75
Langkah 3: Lakukan pengurangan.
420 – 75 = 345
Jadi, hasil dari 150 + (45 × 6) – 75 adalah 345.
Contoh Soal 2.2:
Berapakah hasil dari 500 ÷ 5 + (12 × 3) – 20?
Pembahasan:
Langkah 1: Kerjakan operasi dalam kurung.
12 × 3 = 36
Soal menjadi: 500 ÷ 5 + 36 – 20
Langkah 2: Kerjakan pembagian dan perkalian dari kiri ke kanan.
500 ÷ 5 = 100
Soal menjadi: 100 + 36 – 20
Langkah 3: Lakukan penjumlahan dan pengurangan dari kiri ke kanan.
100 + 36 = 136
Soal menjadi: 136 – 20
Langkah 4: Lakukan pengurangan.
136 – 20 = 116
Jadi, hasil dari 500 ÷ 5 + (12 × 3) – 20 adalah 116.
3. Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Cacah
Memahami sifat-sifat ini membantu siswa untuk menyederhanakan perhitungan dan menyelesaikan soal dengan lebih efisien.
- Sifat Komutatif (Pertukaran): $a + b = b + a$ dan $a times b = b times a$. (Berlaku untuk penjumlahan dan perkalian)
- Sifat Asosiatif (Pengelompokan): $(a + b) + c = a + (b + c)$ dan $(a times b) times c = a times (b times c)$. (Berlaku untuk penjumlahan dan perkalian)
- Sifat Distributif (Penyebaran): $a times (b + c) = (a times b) + (a times c)$ dan $a times (b – c) = (a times b) – (a times c)$. (Menyebarkan perkalian ke dalam penjumlahan atau pengurangan)
Contoh Soal 3.1 (Menggunakan Sifat Komutatif):
Tentukan hasil dari 75 + 125 + 50. Gunakan sifat komutatif untuk mempermudah.
Pembahasan:
Tanpa sifat komutatif, kita menjumlahkan dari kiri:
75 + 125 = 200
200 + 50 = 250
Dengan sifat komutatif, kita bisa memilih pasangan yang lebih mudah dijumlahkan terlebih dahulu. Perhatikan bahwa 75 + 125 lebih mudah karena hasilnya bilangan bulat yang lebih ‘bagus’ (200).
(75 + 125) + 50 = 200 + 50 = 250.
Atau kita bisa juga menukar posisi:
75 + 50 + 125 = 125 + 75 + 125 (menukar 75 dan 125) = 200 + 125 = 325 (Ini bukan cara terbaik di sini).
Cara yang paling efektif adalah mengelompokkan:
75 + 125 = 200
Jadi, 75 + 125 + 50 = (75 + 125) + 50 = 200 + 50 = 250.
Contoh Soal 3.2 (Menggunakan Sifat Asosiatif):
Hitunglah hasil dari 25 × 15 × 4. Gunakan sifat asosiatif.
Pembahasan:
Tanpa sifat asosiatif:
25 × 15 = 375
375 × 4 = 1500
Dengan sifat asosiatif, kita bisa mengelompokkan perkalian yang menghasilkan angka yang mudah dihitung:
Perhatikan bahwa 25 × 4 menghasilkan 100, yang sangat mudah dikalikan dengan bilangan lain.
25 × (15 × 4) = 25 × 60 = 1500
Atau, kita kelompokkan 25 dengan 4:
(25 × 4) × 15 = 100 × 15 = 1500.
Ini jelas lebih mudah.
Contoh Soal 3.3 (Menggunakan Sifat Distributif):
Hitunglah hasil dari 18 × (10 + 5) tanpa melakukan penjumlahan dalam kurung terlebih dahulu.
Pembahasan:
Gunakan sifat distributif $a times (b + c) = (a times b) + (a times c)$.
Di sini, $a = 18$, $b = 10$, dan $c = 5$.
18 × (10 + 5) = (18 × 10) + (18 × 5)
= 180 + 90
= 270
Jadi, hasil dari 18 × (10 + 5) adalah 270.
4. Faktor dan Kelipatan Bilangan
- Faktor: Bilangan yang dapat membagi habis suatu bilangan lain. Contoh: Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
- Kelipatan: Hasil perkalian suatu bilangan dengan bilangan asli. Contoh: Kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, dan seterusnya.
Contoh Soal 4.1 (Mencari Faktor):
Tentukan semua faktor dari bilangan 24.
Pembahasan:
Kita cari pasangan bilangan yang jika dikalikan menghasilkan 24.
1 × 24 = 24
2 × 12 = 24
3 × 8 = 24
4 × 6 = 24
Jadi, faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
Contoh Soal 4.2 (Mencari Kelipatan):
Tuliskan lima kelipatan pertama dari bilangan 7.
Pembahasan:
Kelipatan 7 didapat dari perkalian 7 dengan bilangan asli (1, 2, 3, 4, 5, …).
7 × 1 = 7
7 × 2 = 14
7 × 3 = 21
7 × 4 = 28
7 × 5 = 35
Jadi, lima kelipatan pertama dari 7 adalah 7, 14, 21, 28, dan 35.
Contoh Soal 4.3 (Faktor Persekutuan Terbesar – FPB):
Tentukan FPB dari 18 dan 24.
Pembahasan:
Langkah 1: Cari faktor dari masing-masing bilangan.
Faktor 18: 1, 2, 3, 6, 9, 18
Faktor 24: 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24
Langkah 2: Cari faktor persekutuan (faktor yang sama) dari kedua bilangan.
Faktor persekutuan 18 dan 24 adalah: 1, 2, 3, 6.
Langkah 3: Tentukan faktor persekutuan yang terbesar.
FPB dari 18 dan 24 adalah 6.
Contoh Soal 4.4 (Kelipatan Persekutuan Terkecil – KPK):
Tentukan KPK dari 4 dan 6.
Pembahasan:
Langkah 1: Tuliskan beberapa kelipatan dari masing-masing bilangan.
Kelipatan 4: 4, 8, 12, 16, 20, 24, …
Kelipatan 6: 6, 12, 18, 24, 30, …
Langkah 2: Cari kelipatan persekutuan (kelipatan yang sama) dari kedua bilangan.
Kelipatan persekutuan 4 dan 6 adalah: 12, 24, …
Langkah 3: Tentukan kelipatan persekutuan yang terkecil.
KPK dari 4 dan 6 adalah 12.
5. Bilangan Prima
- Bilangan Prima: Bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang hanya memiliki dua faktor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
Contoh Soal 5.1:
Manakah di antara bilangan-bilangan berikut yang merupakan bilangan prima? 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Pembahasan:
Kita akan memeriksa setiap bilangan:
- 2: Faktornya adalah 1 dan 2. (Bilangan prima)
- 3: Faktornya adalah 1 dan 3. (Bilangan prima)
- 4: Faktornya adalah 1, 2, dan 4. (Bukan bilangan prima)
- 5: Faktornya adalah 1 dan 5. (Bilangan prima)
- 6: Faktornya adalah 1, 2, 3, dan 6. (Bukan bilangan prima)
- 7: Faktornya adalah 1 dan 7. (Bilangan prima)
- 8: Faktornya adalah 1, 2, 4, dan 8. (Bukan bilangan prima)
- 9: Faktornya adalah 1, 3, dan 9. (Bukan bilangan prima)
- 10: Faktornya adalah 1, 2, 5, dan 10. (Bukan bilangan prima)
Jadi, bilangan prima di antara pilihan tersebut adalah 2, 3, 5, dan 7.
6. Pengantar Pecahan dan Desimal Sederhana
Terkadang, soal-soal di bab ini bisa berupa pengantar atau aplikasi sederhana yang melibatkan konsep bilangan cacah dalam bentuk pecahan atau desimal.
Contoh Soal 6.1:
Sebuah taman kota memiliki 30 pohon. Sebanyak $frac25$ dari pohon tersebut adalah pohon mangga. Berapa jumlah pohon mangga di taman itu?
Pembahasan:
Untuk mencari jumlah pohon mangga, kita perlu mengalikan jumlah total pohon dengan pecahan yang menyatakan pohon mangga.
Jumlah pohon mangga = $frac25$ × 30
= $frac2 times 305$
= $frac605$
= 12
Jadi, ada 12 pohon mangga di taman itu.
Contoh Soal 6.2:
Sebuah botol berisi 2 liter air. Sebanyak 0,75 liter air digunakan untuk membuat jus. Berapa sisa air dalam botol tersebut?
Pembahasan:
Untuk mencari sisa air, kita kurangkan jumlah air awal dengan jumlah air yang digunakan.
Jumlah air awal: 2 liter (atau 2,00 liter)
Jumlah air digunakan: 0,75 liter
Pengurangan desimal:
2,00
- 0,75
------
1,25
Jadi, sisa air dalam botol tersebut adalah 1,25 liter.
Tips untuk Menguasai Bab Bilangan Cacah
- Pahami Konsep Dasar: Pastikan Anda benar-benar mengerti apa itu bilangan cacah, faktor, kelipatan, dan bilangan prima.
- Latihan Rutin: Kerjakan soal-soal latihan secara teratur. Semakin banyak Anda berlatih, semakin terbiasa Anda dengan berbagai jenis soal.
- Perhatikan Urutan Operasi: Untuk soal hitung campuran, selalu ingat aturan prioritas operasi (Kurung, Kali/Bagi, Tambah/Kurang).
- Gunakan Sifat Operasi: Manfaatkan sifat komutatif, asosiatif, dan distributif untuk mempermudah perhitungan, terutama pada angka-angka besar.
- Buat Catatan: Buat rangkuman atau catatan kecil tentang definisi, rumus, dan contoh-contoh penting.
- Jangan Takut Bertanya: Jika ada soal atau konsep yang sulit dipahami, jangan ragu untuk bertanya kepada guru atau teman.
Penutup
Menguasai bab Bilangan Cacah di kelas 6 SD semester 1 adalah langkah awal yang krusial dalam perjalanan belajar matematika. Dengan pemahaman yang kuat tentang operasi hitung, sifat-sifatnya, serta konsep faktor, kelipatan, dan bilangan prima, siswa akan memiliki dasar yang kokoh untuk menghadapi materi matematika yang lebih kompleks di masa depan. Teruslah berlatih, jangan pernah menyerah, dan nikmati proses belajar matematika! Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi panduan yang berharga bagi seluruh siswa kelas 6 SD.
>



